Oke guys kali ini saya akan mengulas Apa Yang Dimaksud Sistem Rem Dan Cara Perawatannya? Untuk kallian yang penaasaran yuk disimak ulasan berikut ini.
SISTEM REM.
1. Pengertian dasar.
Semua benda yng bergerak mempunyai energi, dan energi tidak dapat dihilangkan. Untuk menghentikan gerakan ini, energi tersebut harus diubah ke bentuk lain. Fungsi utama sistem rem adalah memperlambat/menghentikan gerak kendaraan dengan mengubah energi yang tekandung dalam kendaraan, dari gerak kinetik ke energi panas. Dalam proses digunakan gaya gesek. Semua sistem rem bergantung pada gaya gesek untuk mrnghentikan, mengendalikan atau mencegah timbulnya gerakan.
a. Penggunaaan Rem.
Menurut penggunaannya rem dikelompokan ke dalam:
- Rem tangan, rem tangan berfungsi untuk mencegah kendaraan bergerak, rem tangan digunakan pada saat kendaraan diam. Rem tangan juga disebut rem parkir (parking brake).
- Rem kerja, rem kerja berfungsi untuk mengendalikan gerakan kendaraan. Yang dimaksud dengan mengendalikan ialah memperambat atau menghentikan gerak kendaraaan.
b. Jenis-jenis Rem.
Jenis rem ada empat yaitu:
- Rem mekanik
- Rem hidrolik
- Rem pneumatik
- Reem hidrolik dan pneumatik
c. Prinsip Kerja Rem Hidrolik
Pada sistem kerja rem hidrolik, gaya dari pedal rem diteruskan oleh fluida sampai ke silinder roda. Fluida (cairan) mendorong piston silinder roda, dan piston meneruskan tekanan luida ke sepatu rem sehingga terjadi gesekan antara sepatu rem dan tromol rem.
Dua perinsip yang mendasari kerja sistem hidrolik adalah:
- Zat cair tidak dapat dimampatkan. Hal ini membuat fluida di dalam pipa seperti benda padat yang dapat meneruskan gaya, seperti halnya kabel atau tuas.
- Tekanan fluida sama pada seluruh permukaan bejana/pipa penghubung (hukum pascal)
Adapun cara kerja sistem hidrolik sebagai berikut:
- Gaya yanng diberikan pengemudi diperbesar oleh tuas pedal rem dan diteruskan ke piston master silinder dan piston akan memberikan tekanan ke fluida master silinder.
- Tekanan ini disalurkan ke seluruh roda (silinder roda), piston silinder roda akan terdorong ke luar, mendorong sepatu rem hingga sepatu rem menekan tromol rem.
- Tekanan fluida sama pada seluruh silinder roda, tetapi gaya yang diteruskan ke sepatu depan lebih besar dari piston silinder roda-roda belakang, sehingga dampak pengeremannya lebih besar pada roda depan dari pada roda blakang.
d. Karakteistik Minyak Rem.
Minyak rem terbuat dari castor-oil dan methyl-oil atau bahan sintetis. Di dalam sistem hidrolik tidak boleh ada cairan lain atau udara. Udara yang terdapat di dalam sistem akan mengganggu sistem kerja rem.
Beberapa sifat yang harus dimiiki minyak rem antara lain:
- Mempunyai koefisien gesek yang kecil.
- Tahan terhadap tempretur tinggi.
- Bersifat membersihkan (cleaning agent).
2. Rem tromol dan Rem Cakram.
Dewasa ini jenis rem yang paling banyak digunakan ada dua, yaitu rem tromol dan rem cakram.
a. Rem Tromol.
Adapun cara kerja rem tromol sebagai berikut. Pada saat pedal rem diinjank/ditekan, maka tuas akan mendorong piston master silinder. Piston master siinder menekan fluida, tekanan ini akan diteruskan merata ke seluruh silinder roda, piston silinder roda mendapat dorongan /tekanan dari fluida dan piston menuruskan gaya ini dan menekan sepatu rem dan sepatu rem menekan dinding dalam tromol rem sehingga terjadi gesekan atau pengereman. Pada sat pedal rem dilepas, pegas pedal rem akan menarik pedal rem dan pegas sepatu rem akan menarik sepatu rem. Tarikan ini berdampak tekanan pada piston silinder roda, dan tekanan ini akan mendorong fluida kembali ke master silinder.
b. Rem Cakram.
Secara umum cara kerja rem cakram sama dengan rem tromol. Yanng berbeda hanya pada konstruksi/bentuk fisiknya. Piringan mempunyai kesamaan fungsi dengan tromol dan kanvas rem cakram berfungsi sama dengan sepatu rem.
Rem cakram banyak digunakan pada kendaraan berukuran kecil, efiiensi pengeremannya cukup baik untuk kendraan kecil. Di sisi lain sistem rem cakram jauh lebih ringan dibandiingkan rem tromol sehingga efisiensi daya motor per berat kendaraan dapat lebh tinggi.
c. Perawatan sistem rem
Pada sistem rem, ada dua hal yang diperhatikan, yaitu langkah efektif pedal rem dan udara pada sitem. Jika langkah efektif sudah benar, tidak macet dan tidak ada udara pada sistem, maka sistem rem akan berfungsi dengan baik.
Langkah efektif pedal rem akan berubah mengikuti perubahan ketebalan kanvas rem (lining). Untuk menyetel langkah eefektif pengereman, dilakukan penyetalan pada gerak bebas kanvas rem dan tromol rem. Penyetelan dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh langkah efektif pedal rem yang tepat. Unsur kedua yang harus diperhatikan ialah tidak boleh terdapat udara pada sistem rem hidrolik. Udara dapat dimampatkan, hal ini akan mengganggu sistem kerja rem. Udara dapat masuk ke dalam sistem akibat adanya kebocoran atau minyak rem kurang pada reservoirnya. Bila udara masuk ke sistem remm akibat kebocoran, maka kebocoran tersebut harus diatasi terlebih dahulu baru dilakukan pemuangann udara.
Lakukan pembuangan udara beberapa kali sampai udara di dalam sistem benar-benar hilang. Penyetelan lain yang perlu dilakukan pada sistem rem ialah penyetelan rem tangan. Peyetelan rem tangan ummnya dilakukan pada kabel-kabel penghubung. Panjang pendek kabel penghubung dapat disetel sehingga diperoleh gerak bebas rem tangann yang tepat.
oke guuys sekian dulu ulasan kali ini semoga dapat bermanfaat untuk kalian semua.
Akhir kata Wassallamuallaikum.Wr.Wb.
Komentar spam dilarang
EmoticonEmoticon